Rabu, 12 Maret 2014

TUGAS SOFTSKILL BAHASA INDONESIA 2

PENGERTIAN DAN ANALISIS PENALARAN DEDUKTIF

NAMA : INDIRA SARI HANANTO
NPM : 13211582
KELAS : 3EA25
Tugas Softskill Bahasa Indonesia 2

Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentukproposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.

PENALARAN DEDUKTIF  adalah Penalaran yang bertolak dari sebuah konklusi/kesimpulan yang didapat dari satu atau lebih pernyataan yang lebih umum.Dalam penalaran deduktif terdapat premis. Yaitu proposisi tempat menarik kesimpulan. Penarikan kesimpulan secara deduktif dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung.   Penarikan secara langsung ditarik dari satu premis.

Penarikan tidak langsung ditarik dari dua premis.   Premis pertama adalah premis yang bersifat umum sedangkan premis kedua adalah yang bersifat khusus.   Jenis penalaran deduksi yang menarik kesimpulan secara tidak langsung yaitu
a.  Silogisme Kategorial;
b.  Silogisme Hipotesis;
c.  Silogisme Akternatif;
d.  Entimen.

A. Silogisme Kategorial
Silogisme yang terjadi dari tiga proposisi.  
Premis umum : Premis Mayor (My)
Premis khusus :Premis Minor (Mn)
Premis simpulan : Premis Kesimpulan (K)  

Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term mayor, dan predikat simpulan disebut term minor.

B. Silogisme Hipotesis
Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis.    Konditional hipotesis yaitu : bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.  
Contoh :
o My : Jika tidak ada air, manusia akan kehausan.  Mn : Air tidak ada.
 K : Jadi, Manusia  akan kehausan.

  o My : Jika tidak ada udara, makhluk hidup akan mati.  
Mn : Makhluk hidup itu mati.
 K : Makhluk hidup itu tidak mendapat udara.

C. Silogisme Alternatif
Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.    Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.  
Contoh
 My : Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor.
Mn : Nenek Sumi berada di Bandung.
K : Jadi, Nenek Sumi tidak berada di Bogor.  

My : Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor.
Mn : Nenek Sumi tidak berada di Bogor.
K : Jadi, Nenek Sumi berada di Bandung.

D. Entimen  
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.  
Contoh entimen:
1)  Dia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.
2)  Anda telah memenangkan sayembara ini, karena itu Anda berhak menerima hadiahnya.

SUMBER:
http://id.m.wikipedia.org/wiki/Penalaran
http://www.google.com/url?sa=t&source=web&cd=6&ved=0CDMQFjAF&url=http%3A%2F%2Fsepitri.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F14524%2Fslide%2Bpenalaran.ppt&ei=amggU6S9KcuCrgfUpICQAw&usg=AFQjCNG7ymurNBJc-MPo22vELO-y9V1nyg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar